Tepat pada tanggal 30 September 2009 hari Rabu lalu,ada suatu peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan oleh masyarakat Indonesia khususnya yang berada di pulau Sumatera.
Pada hari itu gempa terjadi di Pariaman (Sumatera Barat) dengan kekuatan 7,6 Skala Richter.Akibat dari gempa itu 540 korban tewas,303 korban hilang,323 orang mengalami luka berat dan 2.570 orang mengalami luka ringan.
Selain itu,gempa juga menyebabkan sekitar 20 ribu bangunan dan rumah hancur.Salah satunya adalah hotel Ambacang.
Seperti yang kita ketahui,Padang merupakan kota yang 3x lebih besar dari Aceh.Jika terjadi gempa berskala 8,8 Skala Richter di Padang,maka bisa terjadi tsunami berketinggian 4-10 meter.Seperti yang dikatakan Badan Geologi bahwa kota Padang termasuk kota yang berada pada jalur gempa paling aktif di dunia.
Dengan mendengar pernyataan diatas,seharusnya pemerintah menyiapkan segala kemungkinan untuk menekan jumlah korban,sehingga tidak mencapai ribuan jiwa.Tetapi kita tidak boleh seepenuhnya menyalahkan pemerintah,bagaimanapun juga bencana itu datang pasti karena dosa dan kesalahan umat manusia di daerah tersebut sehingga bencana datang untuk memperingatkan suatu kaum akan salah dan khilafnya.
Saya sebagai seseorang yang juga pernah menginjakkan kaki di bumi Padang,merasa sangat prihatin dan sedih atas musibah yang menimpa masyarakat Sumatera Barat.Semoga peristiwa tersebut tidak akan terulang untuk kedua kalinya.Dan untuk masyarakat Padang,tabahkanlah hati kalian dalam menghadapi masalah ini,jangan larut dalam kesedihan jikalau ada saudara atau keluarga yang telah mendahului kita.Anggap saja ini suatu pelajaran yang diberikan tuhan,supaya kita bisa lebih baik dalam melangkah ke depannya.
"PADANG,DON'T CRY...!!!"
0 komentar:
Posting Komentar